saltnminerals.com – Solo Leveling, manhwa aksi-fantasi karya Chugong dengan ilustrasi Jang Sung-rak (Dubu), telah menjadi fenomena global sejak debutnya pada 2018. Berawal dari novel web di KakaoPage (2016), karya ini memikat jutaan pembaca, termasuk di Indonesia, dengan cerita seru, karakter kuat, dan visual memukau. Diadaptasi jadi anime pada 2024 dan direncanakan sebagai drama, Solo Leveling adalah ikon manhwa modern.
Sinopsis Singkat
Cerita berpusat pada Sung Jin-Woo, hunter peringkat E yang dijuluki “terlemah”. Hidupnya berubah saat ia terpilih sebagai “Player” oleh sistem misterius setelah nyaris tewas di dungeon ganda. Sistem ini memungkinkan Jin-Woo menaikkan level kekuatannya tanpa batas, menjadikannya hunter terkuat. Dari misi berbahaya hingga rahasia dungeon, ia menghadapi monster dan musuh manusia, melindungi keluarganya.
Pesona Solo Leveling
Alur Adiktif: Konsep leveling ala RPG membuat setiap bab menegangkan. Arc seperti Jeju Island penuh aksi epik.
Ilustrasi Kelas Dunia: Gambar Dubu menghidupkan pertarungan dan emosi dengan detail luar biasa.
Karakter Ikonik: Jin-Woo yang gigih, ditambah tokoh seperti Cha Hae-In, membuat cerita kaya.
Tema Inspiratif: Perjuangan dan ambisi Jin-Woo resonan dengan pembaca.
Dampak Global
Tamat pada 2021 dengan 179 bab, manhwa ini diterjemahkan ke banyak bahasa, tersedia di KakaoPage Indonesia dan Komiku. Anime-nya oleh A-1 Pictures (2024) sukses besar, dan sekuel Solo Leveling: Ragnarok rilis 2024. Di Indonesia, penggemar memuji aksi dan visualnya, meski beberapa kritik menyebut cerita agak repetitif.
Solo Leveling adalah pintu masuk sempurna ke manhwa, menawarkan petualangan epik dengan budget baca minim via platform legal. Cocok untuk penggemar fantasi dan aksi, ini adalah kisah tentang bangkit dari nol jadi pahlawan.
